Beda media sosial, maka berbeda pula strategi pemasarannya. Anda tidak bisa menerapkan strategi pemasaran Instagram ke Twitter, begitupun sebaliknya. Sebab keduanya memiliki algoritma yang berbeda-beda. Meski begitu, Twitter ternyata tak kalah menarik untuk membangun branding.
Bahkan, cara menggaet audience via Twitter bisa dibilang cukup unik. Dengan memanfaat fitur yang dihadirkan oleh Twitter, pelaku bisnis dapat meningkatkan engagement.
Berbeda dari Instagram, Twitter justru lebih ramah bagi pengguna baru. Anda tak perlu susah-susah membeli follower untuk membangun reputasi di Twitter. Sebab fitur yang dihadirkan Twitter memungkinkan Anda untuk mendapatkan eksposur melalui beberapa cara. Menariknya, interaksi antara pelaku bisnis dan calon klien turut memperbesar potensi marketing via Twitter.
Agar makin efektif dalam menjaring konsumen, tentunya pelaku bisnis butuh tools yang mampu menunjang kelancaran bisnis. Salah satunya adalah tools Twitter analytics dari Matamaya. Menariknya, tools dari Matamaya ini dapat digunakan untuk lebih memahami customer dan mengembangkan konten.
Selain itu, tools Matamaya menyajikan informasi dashboard yang cukup lengkap, mulai dari performance akun, follower, engangement, benchmark untuk memantau kinerja kompetitor bisnis, hingga wordcloud untuk melihat komunikasi yang paling sering dilakukan oleh audience pada periode tertentu.
Semua data yang diperoleh dari Twitter analytics disajikan dalam bentuk laporan yang mudah dibaca. Dengan begitu, akan lebih mudah menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi bisnis Anda.