Asuransi Pendidikan, Bagaimana Cara Kerja dan Risikonya?

asuransi pendidikan

Sebagai wujud tangung jawab, orang tua sudah seharusya memikirkan kebutuhan anak hingga masa depannya kelak. Salah satu hal penting yaitu perihal pendidikan. Biaya pendidikan yang semakin mahal setiap tahunnya menjadi pertimbangan untuk menyiapkan dana sejak dini dengan mengikuti asuransi pendidikan.

Produk Asuransi Pendidikan

Pada era modern seperti saat ini, program asuransi merupakan salah satu hal yang banyak peminatnya. Salah satunya adalah asuransi pendidikan. Hal tersebut karena berbagai macam keuntungan ditawarkannya.

Apabila melihat saat ini banyak sekali bermunculan berbagai macam perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai program menarik untuk pendidikan. Ini akan membantu mengcover semua biaya sekolah anak mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Dengan mengikuti program asuransi pendidikan maka Anda sebagai orang tua tidak perlu khawatir lagi mengenai masa depan si kecil. Ini karena sudah terjamin oleh perusahaan asuransi di mana para nasabahnya cukup membayar premi setiap bulannya.

Cara Kerja Asuransi Pendidikan Anak

Program asuransi pada dasarnya memiliki unsur investasi, sehingga cenderung mengandung unit link. Secara umum, cara kerjanya yaitu nasabah membayar premi ke perusahaan asuransi. Kemudian manajer investasi akan menanamkan modal premi pada instrumen investasi, misalnya Surat Hutang atau Reksa Dana.

Manajer investasi akan mendapatkan keuntungan atau return dari hasil Investasi tersebut, kemudian akan melaporkan ke nasabah setiap akhir tahunnya. Ketika si kecil akan masuk ke jenjang sekolah, Anda bisa mengajukan klaim atas hasil investasi dan mendapat uang pertanggungan.

Tentu waktu pencairan ini sesuai dengan yang ada pada perjanjian polis. Ini akan membantu dalam mencukupi segala biaya pendidikan si kecil. Dengan begitu tidak perlu merasa khawatir mengenai nasib pendidikan anak.

Risiko Asuransi Pendidikan

Selain manfaat, asuransi memiliki risiko yang siap mengintai para nasabahnya. Oleh karena itu, sebagai calon nasabah perlu memahami dan mencari informasi terlebih dahulu terkait jenis asuransi dan risikonya. Lantas, apa saja risiko dari asuransi pendidikan tersebut? Berikut penjelasannya.

1. Berbeda dengan Tabungan Pendidikan

Sebagian orang mungkin akan berpikir jika asuransi pendidikan itu sama dengan menabung setiap bulan. Padahal pada kenyataannya tidak seperti itu. Keduanya merupakan hal yang jauh sangat berbeda

Nasabah asuransi dapat mendapat keuntungan dari return hasil investasi. Akan tetapi, ini juga bisa mendapat kerugian baik sebagian atau keseluruhan. Hal tersebut menjadi salah satu resiko yang harus siap dialami oleh para nasabah.

2. Banyak Potongan Biaya

Calon nasabah pasti pernah berpikir jika akan mendapat keuntungan lebih besar dari setoran melalui premi. Meski benar jika asuransi mengandung unsur investasi yang membawa keuntungan. Maka heran apabila banyak orang yang menginginkan program ini.

Akan tetapi para nasabah juga perlu mengingat jika ada potongan-potongan biaya yang harus mereka bayar. Misalnya saja biaya asuransi, admin dan lainnya. Tentu potongan tersebut juga akan mengurangi keuntungan dari para nasabah dapatkan.

3. Setoran Premi Lebih Panjang dari Perjanjian

Jangka waktu pembayaran premi atau tenor yang singkat sering menjadi nilai jual untuk menarik para calon nasabah asuransi pendidikan. Pada kenyataanya, tenor singkat sering kali kurang menguntungkan

Oleh karena itu, masa pembayaran premi harus berjalan lebih panjang dari perkiraan jika ingin mengejar keuntungan. Para nasabah harus benar-benar memperhitungkannya terlebih dahulu supaya tidak mengalami kerugian.

Itulah beberapa hal mengenai bagaimana cara kerja serta resiko ketika mengikuti program asuransi pendidikan. Para calon nasabah harus memperhatikan beberapa penjelasan tersebut supaya bisa memperoleh keuntungan dalam mengikuti program jaminan pendidikan tersebut.

You May Also Like

About the Author: admin